Jumat, 05 Februari 2010

: MEMBANDINGKAN GENETIK TIRUAN DENGAN RANDOM SAMPLING

Jumat, 05 Februari 2010 0 komentar

II. TUJUAN

Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Membuktikan bahwa gen itu akan mengalami segresi pada waktu diturunkan pada keturunanya.
2. Menjelaskan bahwa fertikisasi dari alel-alel yang semula dipisahkan dalam pembelahan reduksi akan bergabung kembali pada pembentukan zigot secara kebetulan sehinga terbentuk macam-macam genotipa dengan perbandingan tertentu sesuwai dengan hukum Mendel.




III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktikum membandingkan genetika tiruan dengan random sampling di laksanakan di Ruangan Praktikum Pemjuliaan Tanaman Politeknik Negeri Jember Pada Hari Senin 4 Januari 2010.

IV. DASAR TEORI
Genetika adalah ilmu yang mempelajari cara invidu menurunkan sifat-sifatnya kepada keturunanya, baik sifat-sifat nampak (fenotipa) ataupun sifat-sifat yang tidak nampak(genotipa). Sifat menurun itu dipindahkan pada keturunanya melalui unit-unit keturunan yang terkenal dengan nama gen.
Menurut letaknya dalam sel,sifat-sifat keturunan tersebut dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :
1. Genotipa : jumlah semua keturunan yang ada dalam inti
2. Plasmotipe : jumlah semua keturunan yang ada dalam sitoplasma
3. Plastidiotipe : jumlah semua keturunan yang ada dalam plastida
Dari ketiga golongan tersebut, genotipa mempunyai tempat terpenting sehingga pada umumnya ketiga macam sifat keturunan tersebut dinamakan genotipa.
Gen diwariskan dari parental kepada keturunanya melalui gamet-gamet. Karena individu dengan genotype Rr adalah merupakan alelnya,dengan demikian R dibut alel r atau sebaliknya. Jadi anggota dari satu pasang gen yang terdapat pada suatu tempat disebut alel. Individu yang susunan genetisnya berlainan disebut heterozigot (Rr), sedang yang susunan genetisnya sama disebut homozigot (RR atau rr).
Pasanga-pasangan gen dalam individu itu akan mengalami segregasi pada waktu terjadi perustiwa perserakan dan masing-masing diteruskan ke gamet-gamet yang terbentuk. Alel yang mula-mula dipisahkan ini,akan bergabung kembali pada pembentukan zigot, secara kebetulan (random) sehingga terbentuk bermacam-macam genotipa dan fenotipa dalam perbandingan tertentu sesuai dengan hukum Mendel.

Hukum Mendell I : HUKUM SEGREGASI
Kedua anggota pasangan gen akan memisah (segregasi) pada saat pembentukan gamet, sehingga separuh gamet yang terbentuk akan membawa satu anggota dari pasangan gen tersebut dan separuh gen lainya gen pasangannya.
Seandainya satu kromosom patermal membawa gen A dan kromosom petermal pasanganya (homolognya) membawa alel a, maka zigot Aa meng-alami meiosis, maka segregasi kromosom homolog menentukan bahwa sel haploid yang dihasilkan akan mengandung A atau a, tetapi tidak pernah mengandung kedua alel tersebut. Keturunan yang terbentuk sebagai hasil penggabungan gamet-gamet yang dihasilkan oleh individu heterozigot akan mempunyai genotype AA, Aa atau aa, dengan perbandingan 1 : 2 : 1 seperti terlihat dalam diagram berikut. :
Meiosis (segregasi) : A atau a
Gamet
AA X aa


1AA : 2Aa : 1aa


Hukum Mendell II : PRONSIP INDIPENDENT ASSORTMENT
“Gen-gen dua lokus yang berbeda akan memisah dan tidak bergantung satu sama lain “(independent assortment).
Dari contoh di atas dapat dibuktikan bahwa dua gen R dan r tidak hanya selalu memberikan Rr saja, akan tetapi dapat pula keturunan RR, rr. Hal ini hanya mungkin bila sebelum dibentuk zigot pasangan gen itu mengalami segregasi lebih dahulu.
Prinsip independent assortment berlaku untuk gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan (non homolog), atau gen-gen yang terletak dalam kromosom yang sama tetapi tidak ada kaitan gen, dengan demikian pada individu yang homozigot untuk kedua pasangan gen tersebut, peluangt untuk mendapatkan gamet AB sama dengan peluang untuk mendapatkan game tab, Ab dan aB, yaitu masing-masing sebesar ½ x ½ = ¼ . Hal ini berlaku untuk gamet jantan.
Mendell mempelajari sifat-sifat yang jelas dikendalikan oleh gen yang satu alelnya dominant sepenuhnya terhadap alel yang lain (fenotipe heterozigot sama dengan fenotipe homozigot dominant). Hubungan alel sering tidak sesederhana ini karena adanya inyeraksi alel dean non aleltik.

V. ALAT DAN BAHAN
Alat :
a. Sepasang Kain Kantong
b. Pensil
d. Kertas HVS
f. Penggaris
Bahan :
a. Biji Jagung Merah (R)
b. Biji Jagung Putih (r)

VI. PROSEDUR KERJA
1. Ambil dua kantong kain, masing-masing diisi dengan 200 biji jagung kuning dan 200 biji kedelai merah
2. Kocoklah kedua kantong tersebut sampai kedua macam jagung tercampur merata
3. Ambil dari kantong masing-masing biji secara bersaman (jagung merah sebagai alel R jagung kuning alel r).
4. Setiap pengambilan biji harus dikembalikan
5. Lakukan pengambilan sebanyak 64 kali, 100 kali masing –masing diulang 3 kali.
6. Catat hasil tiap-tiap pengamatan dalam satu table sebagai berikut.

VII. HASIL PENGAMATAN

1. Pengamatan Hasil Ulangan Pada Pengambilan 64x
RR Rr rr €
I 26 28 10 64
II 20 25 19 64
III 19 26 19 64
Rata-Rata 21,66 26,33 16

Genotipe Observasi
(O) Expected
(E)
(O-E) (O-E)
E
RR 21,66 16 5,66 2,002
Rr 26,33 32 -5, 67 1,004
Rr 16 16 0 0
Jumlah 3,006

Keputusan
Jika X² (tes) < X² (tabel) , db : X 5% Terbukti
Jika X² (tes) > X² (tabel) , db : X 5% Terbukti
Maka
Nilai Chi Square tes = 3,006
Nilai Chi Squqre tabel =
Db = 3 - 1 = 2 Pada taraf 5% atau 10%
Jadi
Hasil akhir = 0,728 < 5,991 Terbukti




2. Pengamatan Pada Hasil Ulangan Pengambilan 100 x

RR Rr rr €
I 19 41 36 100
II 21 51 28 100
III 25 56 19 100
Rata-Rata 21,66 50,66 27,66

Genotipe Observasi
(O) Expected
(E)
(O-E) (O-E)
E
RR 21,66 25 - 3,34 0,44
Rr 50,66 50 0,66 0,008
Rr 27,66 25 2,66 0,28
Jumlah 0,728

Keputusan
Jika X² (tes) < X² (tabel) , db : X 5% Terbukti
Jika X² (tes) > X² (tabel) , db : X 5% Tidak Terbukti
Dimana
Nilai Cti Square tes = 0,728
Nilai Chi Square tabel = 5,991
Db = 3 - 1 = 2 Pada taraf 5% atau 10%
jadi
Hasil akhir = 0,728 < 5,991 Terbukti

VII. Pembahasan
Praktikum membandingkan genetik tiruan dengan random sampling ini merupakan simulasi untuk memmbuktikan teori mandel, simulasi ini di lakukan dengan menggunakan biji jagung dengan 2 warna, warna merah di beri symbol R , menandakan sifat dominan, dan menutupi sifat resesif pada biji jagung warna putih yang di lambangkan dengan r. Percobaan ini di lakukan dengan pengambilan jagung merah dan jagung putih secra bersamaan dari 2 kantong yang mana kedua kantong tersebut berisi campuran jagung berwarna merah dan berwarna putih sebanyak masing-masing 100 biji (dalam satu kantong berisi 200 biji jagung)
Dari hasil percobaan yang di tulis Pada tabel diatas hasilnya menunjukan bahwa hasil Chi Square tes lebih kecil dari pada hasil Chi Square tabel, baik pada pengambilan dengan 64x ataupun 100x. sehingga dapat di simpulkan bahwa hasil tes dapat diterima atau terbukti. Dengan tebruktinya hasil tes tersebut maka dapat di ketahui bahwa teori mendel adalah benar.

VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pembandingan genetika tiruan menggunakan biji jagung warna merah dan putih dapat diterima sebagai genetika tiruan karena pada pengujian dengan pengambilan 64x dan pengambilan 100x menunjukan bahwa, hasil perhitungan terbukti/diterima, dimana hasil Chi Square Tes lebih kecil di bandingkan Chi Square tabel.






Posted in

0 komentar:

Wismajara The Gank

Wismajara  The Gank
Cewe-CeWe Gila

Temen_Temen Senasib

Temen_Temen Senasib
lagi Mu Senam...masih Juga berAction

Labels

berita (1)

Followers

About Me

Foto saya
Jember, Jawa Timur, Indonesia
sampai saaD ini zaya masiH bingung kaLo di tanya Qm punya cita-cita apa???

ShoutMix chat widget

Labels