Jumat, 05 Februari 2010

Pengujian Kemurnian Benih

Jumat, 05 Februari 2010 1 komentar

II. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa di harapkan mampu :
1. untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih
2. Untuk mengetahui persentasi masing-masing dari komposisi benih

III. Alat dan Bahan
Adapun Alat dan Bahan yang di gunakan :
1. Timbangan,
2. Wadah benih
3. Alat tulis
Alat
4. hitung (kalkulator)
5. Benih jagung
6. Benih padi.



IV. Dasar Teori
Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukan korelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalam pengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaian telah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, pola perkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapa penyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih. Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih. Petunjuk ini menjelaskan bagaimana mempersiapkan contoh yang mewakili lot benih untuk keperluan pengujian, dan bagaimana melakukan pengujian benih, salah satunya yaitu analisis kemurnian.
Pengujian kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contoh uji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut

1. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesies yang sedang diuji. Yang termasuk benih murni diantaranya adalah :
a. Benih masak utuh
b. Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak
c. Benih yang telah berkecambah sebelum diuji
d. Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih tersebut termasuk kedalam spesies yang dimaksud
e. Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali
2. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.
3. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah:
a. Benih dan bagian benih
b. Benih tanpa kulit benih
c. Benih yang terlihat bukan benih sejati
d. Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih ≤ 0,5 ukuran normal
e. Cangkang benih
f. Kulit benih
g. Bahan lain
Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll.

Dalam pengambilan contoh kerja untuk kemurnian benih ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Secara duplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan dua kali.
2. Secara simplo, adalah pengambilan contoh kerja yang dilakukan satu kali


V. Metodeologi
Waktu dan Tempat Praktikum Pengamatan Anatomi Biji di laksanakan pada hari Selasa 12 Januari 2010 di Laboratorium Tanaman Politeknik Negeri Jember.

VI. Prosedur Pelaksanaan Praktek





VII. Hasil Praktikum
Diketahui :
K1 : Benih Murni …………..%
K2 : Benih Tanaman Lain ….%
K3 : Kotoran Benih…………%
Benih Basah : 400 gr
Benih Lembut : 200 gr

Faktor Kehilangan di hitung dengan :

Faktor kehilangan yang dapat di terima adalah < 5%
% Benih Murni =


% Benih Lain =


% Kotoran =


Ket. K1 = benih murni
k2 = benih tanaman lain
k3 = kotoran benih

1. Uji Kemurnian Biji Jagung
K1 = 377
K2 = 17,35
K3 = 4, 65
390 gr

K1 = 377 x 100 % = 96, 67 %
390
K2 = 1,377 x 100% = 4,45 %
390
K3 = 4,65 x 100 % = 1,192 %
390
Dengan, factor kehilangan

= 400 – ( 377 + 17,35 + 4,65 ) x 100 % = 400 – 390 x 100 %
400 400
= 2,5 %
2. Uji Kemurnian Biji Padi
K1 = 184, 5
K2 = -
K3 = 15,44
199,94 gr

K1 = 184,5 x 100 % = 92,28 %
390
K2 = -
K3 = 15,44 x 100 % = 7,722 %
199,94
Dengan, factor kehilangan

= 200 – ( 184,5+ 15,44) x 100 % = 200 – 390 x 100 %
200 200
= 0,03 %


VIII. PEMBAHASAN
Pada prinsipnya analisis kemurnian di laboratorium ialah memisahkan contoh benih dalam tiga bagian yaitu komponen benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih. Analisis kemurnian ini dilakukan dengan cara manual menggunakan pinset. Benih yang akan diuji dihamparkan di atas meja analisis kemudian benih dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu benih murni, kotoran benih dan campuran varietas lain.
Pengambilan contoh benih padi dan jagung dilakukan secara duplo yakni pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali setengah berat contoh kerja. Setelah dilakukan pengambilan contoh kerja maka dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat awal benih sebelum dilakukan pengujian kemurnian. Tahap selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih diidentifikasi satu persatu secara visual bedasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanaman lain dan kotoran benih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian dilakukan penimbangan pada setiap komponen tersebut. Hasil dari penimbangan dilakukan perhitungan faktor kehilangan.
Faktor kehilangan yang diperbolehkan ≤ 5%, jika terdapat kehilangan berat > 5% dari berat contoh kerja awal, maka analisis diulang dengan menggunakan contoh kerja baru. Jika faktor kehilangan ≤ 5% maka analisis kemurnian tersebut diteruskan dengan menghitung presentase ketiga komponen tersebut.
Contoh benih yang di jadikan sampel dalam uji kemurnian benih adalah benih jagung sebanyak 400 gr dan benih padi sebanyak 200 gr. Setelah di lakukan pengujian terhadap kemurnian benih, dapat di ketahui bahwa benih padi dan benih jagung yang di lakukan uji kemurnian benih adalah tergolong ke dalam benih murni , dimana kedua benih tersebut mempunyai factor kekurangan yang < 5 %, yaitu benih jagung dengan factor kehilangan 2,5 %, sedangkan benih padi , dengan fakor kehilangan 0,03 %.




XI. Kesimpulan
Dari hasi l praktikum yang di peroleh dapat di simpulkan bahwa kedua benih yang di lakukan uji kemurnian benih adalah tergolong ke dalam benih murni , dimana kedua benih tersebut mempunyai factor kekurangan yang < 5 %, yaitu benih jagung dengan factor kehilangan 2,5 %, sedangkan benih padi , dengan fakor kehilangan 0,03 %.


Posted in

1 komentar:

  1. Anonim says:

    Keuntungan uji 1000 benih apa? Kerugiannya juga apa?

Wismajara The Gank

Wismajara  The Gank
Cewe-CeWe Gila

Temen_Temen Senasib

Temen_Temen Senasib
lagi Mu Senam...masih Juga berAction

Labels

berita (1)

Followers

About Me

Foto saya
Jember, Jawa Timur, Indonesia
sampai saaD ini zaya masiH bingung kaLo di tanya Qm punya cita-cita apa???

ShoutMix chat widget

Labels