Sabtu, 23 Oktober 2010

" TuLisan FATTAN NIZAR"

Sabtu, 23 Oktober 2010 0 komentar

Hmmm.. dah Lama Akku gag maen bareng Qm DaunMudhaQ... banyk hal Yang iNgin akku bercerita Padamu... tentang DiriQ.. akTivitasQ.. ProbelemQ.. temen2Q dan SahabaT Q....

TAPI KALI ini Q pengen cerita tentang seorang yang tulisannya begitu menarik bagiQ.... tulisannya selalu bisa jadi renungan....
dulu dy begitu akrab dan bersahabat dengankku.. daun mudha... hmm... ntra yaah kaapan2 akku bercerita lagi.... akku pengen melakukan aktivitas lain dulu
ntar yah daun mudhaQ.. by..byy.. ^__^^
oh.. yyah,, nwe beberapa tulisannya Akku abadikan padamu DaunmUdhaQ... semoga bermanfaat Bagi orang-orang yang sudi melihat bloG jeleG Qta innih.. hehehe



nwE DY caTaTan2 FaTTan NizaR... baCa dwE.....
hmm...

RENUNGAN UNTUK SUAMI



ketika kutersadar kau tlah tiada...
ketika kuterbangun kau tak disisi...
ku tahu tak ada yang abadi...
hingga kau pergi tinggalkanku sendiri....
harapku ini hanya mimpi..
harapku ini hanya ilusi...
tapi sungguh ini nyata dan kaupun telah pergi....

kecelakaan lima tahun yang lalu telah merenggut nyawa istriku, kejadian itu masih terlihat begitu nyata dalam ingatanku, sering kubertanya-tanya bagaimana keadaan orang yang kusayangi dialam sana,, baik-baik sajakah??? ia pasti sedih karena tlah meninggalkan seorang suami yang tak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih sangat kecil, kehidupanku begitu hampa ketika istriku pergi untuk selamanya, masih saja ku tak percaya begitu cepat ia pergi untuk selamanya, dan sampai kini aku merasa telah gagal menjadi seorang ayah untuk anakku, aku tak mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan anakku dan aku gagal sebagai single parrent, ayah sekaligus ibu untuk anakku,,,

suatu hari ada urusan yang sangat penting ditempatku bekerja, dan aku harus pergi sangat pagi sekali, usai sholat subuh kulihat anakku masih nyenyak dalam tidurnya, kulihat senyumnya begitu mirip dengan almarhum ibunya,, ohh... aku harus menyiapkan sarapan pagi buat anakku,,, kulihat masih ada sisa nasi semalam maka aku hanya menggorengkan telor mata sapi setengah matang kesukaannya, lalu kubangunkan anakku, kumandikan ia meskipun masih terlihat ngantuk, kusiapkan semua perlengkapan sekolahnya, dan kukenakan seragam sekolahnya,terakhir kuhidangkan sarapan didepan meja makannya, dan akupun bergegas pergi kekantor dengan kecupan dikedua pipi anakku..

peran ganda yang kujalani benar-benar membuat enrgiku terkuras, sungguh aku sangat cape sekali, suatu hari ketika aku pulang kerja, aku rasakan lelah disekujur tubuhku, bahkan anakku yang menungguku didepan rumah dengan senyum manisnya tak mampu kusapa, hanya ciuman sayang yang kuberikan dikeningnya, aku terus saja masuk dalam kamarku, namun ketika kurebahkan badanku ditempat tidurku tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat yang membasahi tubuhku, segera kubuka selimut ranjangku,, ternyata sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan mengotori sprei dan selimut kamar tidurku..

Astagfirullohh....!! aku begitu marah,, kuambil gantungan pakaian yang terbuat dari kayu dari lemariku lalu kupanggil anakku dengan teriakan yang cukup keras, ia pun langsung berlari menuju arah panggilanku, kulihat wajahnya senyap, terlihat pucat sekali, namun tak kupedulikan semua itu,,tanpa aku tanya langsung saja puluhan pukulan kuhujankan kepadanya... dia hanya diam menerima pukulanku dan sesekali menangis karna menahan sakitnya. sedikitpun ia tak minta belas kasihan, ia hanya memberi penjelasan singkat : " ayah... maafin wildan, maafin wildan yah,, tadi wildan sangat lapar sekali dan di meja makan gak ada nasi, lalu aku ambil mie instan dari kulkas,aku ingat ayah melarangku menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa disekitar, maka kunyalakan pemanas air dari kamar ayah, dan aku buat 2 mangkuk mie, satu untuk widan dan satunya lagi untuk ayah... widan takut mienya dingin sebelum ayah datang makanya widan menyimpannya dibawah selimut biar tetap hangat hingga ayah pulang,, tapi wildan lupa tidak mengingatkan ayah... wildan minta maaf yah...!! mendengar penjelasan anakku yang begitu polos, membuat hati ini merintih, segera kuberlari kekamar mandi kunyalakan shower kamar mandi agar menutup suara tangisku sehingga tak terdengar oleh anakku, setelah beberapa saat kuhampiri anakku, kubawakan obat dan kuoleskan dipantatnya yang memar akibat pukulanku yang terlalu keras,, "yah.. maafin wildan,, wildan janji gak akan ulangi lagi" ucapnya dengan sesenggukan tangis,, "sudah tak apa-apa,, ayah minta maaf tidak dengerin penjelasan dari wildan dulu,, ya sudah tidur ya nak.." kataku membujuk anakku. lalu kubersihkan kotoran tumpahan mie ditempat tidurku, semuanya kembali rapi hampir tengah malam lalu kulihat kamar anakku, subhanalloh... dia belum tidur,,anak kecilku yang malang masih saja menangis meskipun tanpa suara, bukan karena sakit dipantatnya tapi karena photo bundanya yang ia pegang... aku tahu dia pasti rindu sekali dengan bundanya... aku tahu dia ingin sekali mendapatkan kasih sayang bundanya...

setahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba memberinya perhatian penuh sebagai seorang ayah ataupun seorang ibu, serta kuperhatikan semua kebutuhannya, aku berharap kejadian itu tidak terulang kembali, dan tidak membawa dampak negativ untuk anakku. namun... lagi-lagi aku memukulnya... sungguh aku benar-benar menyesal. guru taman kanak-kanaknya memberitahuku, bahwa hari ini wildan absen tidak masuk kelas, segera aku pulang rumah lebih awal dari biasanya, aku berharap ia menjelaskan kenapa tidak masuk sekolah, ternyata tak kutemukan ia dalam rumah, segera kucari ia dan kupanggil namanya namun tak kudengar sahutan darinya, suaraku semakin meninggi saat kupanggil namanya namun tetap saja tak ada sahutan darinya inilah yang membuatku lepas kendali, aku mulai marah dan emosi hingga kutemukan ia sedang asyik bermain game computer ditoko mainan yang tak jauh dari rumah, kutarik ia keluar dan membawanya pulang. lagi-lagi kuhujankan pukulan berkali-kali dipantatnya dengan rotan, sedikitpun ia tak meronta kesakitan, anakku yang malang hanya menahan sakit "maafkan aku yah....! ucapnya mengiba,, kucari tahu kenapa ia sampai tidak masuk sekolah padahal ia sering cerita senang sekali mempunyai teman-teman disekolah, ternyata hari itu adalah hari ibu, dan semua murid diundang bersama ibu mereka, aku sadar.. mungkin anakku akan malu karena hanya dia seorang yang tak mempunyai seorang ibu.... "anakku maafkan ayah nak" waktu berlalu begitu cepat, tak terasa hari raya idul fitri tiba kembali, gema takbir sebentar lagi akan berkumandang dan menghiasi angkasa, ... tapi astaga,,, anakku berbuat masalah lagi, ketika aku sedang menyelesaikan pekerjaanku dihari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelphonku dan memberitahuku bahwa anakku tlah mengirim beberapa surat tanpa ada alamat yang dituju, hal ini membuat bingung pegawai pos. sayapun meminta maaf atas apa yang dilakukan wildan. setelah pulang kantor kutemui anakku yang sedang asyik belajar, walaupun aku berjanji tak akan memukulnya tapi kali ini tetap saja kupukul dia, aku rasa dia sudah sangat keterlaluan, kulemparkan tumpukan surat tanpa ada alamat yang dituju diatas ranjangnya,, "maksud kamu apa widan??kenapa kamu menulis surat-surat ini tanpa ada alamat yang dituju, kamu tahu hal ini membuat repot pegawai pos?" kata ku dengan nada keras,anakku tetap saja diam tak menjawab, aku berharap bisa mendapatkan jawaban darinya lalu kuulangi pertanyaan yang sama tapi anakku tetap saja memilih diam mungkin karna dia takut padaku,,hilang sudah kesabaranku ,, kupukul dia,, dia tetap saja diam. dan kupukul lagi dia,,lalu kutinggalkan dia dikamarnya dengan surat-surat tak jelasnya.. aku duduk diruang tengah tempat kerjaku memikirkan begitu cape mengurus seorang anak... kurebahkan kepalaku disofa, kulihat wildan berjalan pelan dgn membawa surat-suratnya kearahku "ayah... widan minta maaf... ayah...surat-surat ini wildan tulis untuk bunda... wildan pingin sekali ketemu bunda ..wildan tidak menulis alamat bunda karena wildan tidak tahu ayah.." kata wildan dengan mengulurkan surat2nya kepadaku... mataku berkaca-kaca mendengarnya... tapi kucoba mengendalikan emosiku, aku tak tahu harus menjelaskan bagaimana kepada anak yang belum genap 6 tahun... "wildan,,, lain kali kalau wildan kangen pada bunda cukup ditulis dibuku saja ya nak... karna bunda sudah tiada,, bunda wildan dialam lain sudah tidak disini... bunda wildan berada disurga..." ucapku menjelaskannya, ia pun pergi setelah mendengar jawabanku, malam itu ketika anakku tlah lelap dalam tidurnya, aku begitu penasaran dengan surat-suratnya untuk bundanya, kubuka satu dari tumpukan amplop yang ada dimejaku.. sungguh dia anak yang pintar, tulisannya pun bisa aku baca

"Assalamualaikum... bunda sayang...!
bunda hari ini adalah hari ibu,, semua teman diantar oleh ibunya,, dan wildan pingin sekali bunda datang nemenin wildan... wildan tunggu bunda... tapi bunda tidak datang. kenapa bunda... bunda marah sama wildan ya... wildan janji kalau bunda gak datang maka hari ini wildan gak mau masuk sekolah...., bunda.... wildan kangen sekali sama bunda... wildan sedih sekali bunda gak datang,,,,, tapi bunda... ayah hari ini marah sekali pada wildan... karena wildan tidak masuk sekolah... wildan gak mau cerita pada ayah alasan wildan gak masuk sekolah... karena wildan takut kalau ayah tahu kalau wildan kangen sama bunda membuat ayah menjadi sedih .... bunda.. kata teman widan.. kalau kita kangen pada orang yang disayangi, sebelum tidur supaya memikirkannya dan memeluk photonya, nanti orang yang kita sayangi akan hadir dalam mimpi... tapi bunda.... wildan sudah lakuin semua itu berkali-kali dan bunda tetap tidak hadir dalam mimpi wildan,,, wildan takut bunda lupa dengan wildan... dan wildan juga takut tidak ingat lagi dengan wajah bunda... bunda... wildan dan ayah kangeeen sekali dengan bunda.... tunggu kami ya bunda...

Salam manis untuk bunda dari Wildani fattan nizar
setelah membaca surat ini tangisku tak henti, air mataku terus saja mengalir... wildan maafkan ayah nak, karena tidak bisa menggantikan posisi ibu dihatimu...

bagi para suami yang telah dianugrahi oleh Alloh istri yang baik penuh kasih sayang maka bersyukurlah kepada Alloh, karena dia rela menghabiskan waktunya untuk menemani hidupmu dan menyayangi anak-anakmu....



SEORANG SUAMI ..........


Istriku,,,
Jika engkau bumi, aku adalah matahari yang slalu menyinarimu...
Meskipun terkadang tertutup awan hitam aku tetap berusaha untuk menyinarimu...
Hingga bumipun silau lantas kuingat satu hal bahwa tuhan tidak hanya menciptakan bumi...
Ada planet lain yg juga mengharap aku sinari...
Jadi.. Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku kepada mereka, Menyampaikan faedah akan adanya aku,

Karena hal itu sudah menjadi kodratku Dan Tuhan pun tak marah akan hal itu..…
Sungguh indah kata-kata seorang suami ketika minta izin istrinya untuk menikah lagi, seolah begitu ringan terucap dari bibir dan begitu indah terdengar oleh telinga,,
hukum menikah bagi suami memanglah sunah hingga 4 istri, akan tetapi bukankah ada ancaman bagi suami ketika tak bisa adil secara lahiriah dalam meramut istri-istrinya...????


Seorang suami.......
Bukankah engkau adalah pelindung keluarga...????????
Pria dan wanita adalah pilar-pilar utama pendukung sebuah keluarga. Tetapi, bukankah laki-laki dikaruniai suatu keistimewaan oleh Sang Maha Pencipta???, dan karena kekuatan pikiran mereka lebih kuat daripada wanita, mereka dijadikan pelindung keluarga. coba tengok dalam Al-qur'an "Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (pria) lebih dari sebagian yang lain (wanita)…. (QS Annissa' ayat 34)
Karena itu, pria mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dan lebih sulit dalam menanggung keluarganya. Kaum prialah yang, dengan kebijaksanaanya, dapat menanggung keluarganya dan mempersiapkan segalanya demi kebahagiaan keluarganya dan ialah yang dapat mengubah rumahnya menjadi surga dan istrinya sebagai bidadarinya.Mengawini wanita tidak sama dengan mengupah seorang pembantu; tetapi hal itu merupakan pemilihan sebagai pasangan dan teman yang dapat diajak untuk hidup bersama sepanjang waktu yang tersisa dalam hidup ini. Pria harus memperhatikan dirinya serta keinginan-keinginan nya...


Seorang suami.....
bukankah engkau mempunyai kewajiban merawat Istri...???????
bisa jadi kesejahteraan keluarga berada ditangan seorang suami bagaimana ia merawat istrinya,seorang suami harus mempelajari bagaimana memperlakukan istri hingga sang istri berubah bagaikan bidadari dalam rumah tangga,, bukankah Rosululloh mengajari agar selalu menasehati istri dengan halus??? tanpa harus menggunakan kekerasan, istri bukanlah seorang budak yang seenaknya dipukul ketika melakukan kesalahan, bukankah rosululloh memberi contoh pula ketika dirumah beliau membantu meringankan pekerjaan istri, maka rawatlah istrimu karena dia adalah sesuatu yg berharga melebihi intan permata, bukankah harta yang paling berharga setelah takwa kepada Alloh adalah istri yang sholihah???? lantas kenapa harus enggan merawat istri????,,,,,


Seorang suami.....
bukankah engkau mempunyai kewajiban mencintai istrimu??????
Seorang wanita adalah pusat segala kebaikan yang dikuasai penuh oleh perasaan. Keberadaannya tergantung pada cinta dan kasih sayang. Ia ingin dicintai, dilindungi dan dihormati, Ia sangat mengorbankan dirinya agar disukai. Sifat ini sangat kuat dalam diri wanita sehingga bila ia menyadari bahwa tak seorang pun mencintainya, ia akan menganggap dirinya gagal. Ia akan kecewa terhadap dirinya dan merasa terbuang.

coba sedikit renungkan?????.......
istri anda sebelum menikah dengan anda sangat menikmati cinta dan kasih sayang orang-tuanya,saudarnya dan sahabat-sahabatnya, Kini, setelah ia menyetujui perkawinan dengan anda, setelah ia memilih untuk hidup bersama anda, ia mengharapkan anda untuk memenuhi keinginan-keinginan nya dalam cinta dan kasih sayang. Ia mengharapkan anda untuk menunjukkan cinta yang Iebih daripada yang diterimanya dari orangtua, saudara dan sahabat-sahabatnya. Ia telah begitu mempercayai anda dan itulah sebabnya maka ia mempercayai anda dengan segala keberadaannya.

Bila anda ingin mendapatkan hatinya, bila anda ingin agar ia mematuhi permintaan-perminta an anda, bila anda ingin memperkuat tali perkawinan anda, buatlah agar ia mencintai anda, atau selalu setia kepada anda, atau mungkin anda harus selalu menunjukkan kasih sayang dan mengungkapkan cinta anda kepadanya.

Bila anda tidak memberikan kasih sayang anda kepada istri, maka ia akan kehilangan daya tarik kepada rumahnya, anak-anaknya dan di atas semua itu, kepada anda. Rumah anda akan selalu dalam keadaan berantakan. Ia tidak akan sudi melakukan usaha untuk seseorang yang tidak dicintainya.Sebuah rumah tanpa kasih sayang akan mirip dengan neraka yang menyala, walaupun rumah itu tampak sangat rapi dan penuh dengan barang-barang. Istri anda mungkin akan menjadi sakit atau mengalami kekacauan mental. Ia mungkin akan bersikap dingin terhadap anda dan rumah tangga sehingga ia akan menghendaki perceraian. Andalah yang bertanggungjawab terhadap semua ini karena anda telah gagal untuk mecintainya. Memang benar, bahwa tahap-tahap perpecahan yang terjadi karena sikap-sikap yang tidak ramah... karenanya cintailah istri untuk menyempurnakan cintamu kepada sang Kholiq...

Cinta dan kasih sayang tentu saja harus tulus agar dapat mencapai hati seseorang, itu pun belum cukup karena mengungkapkan rasa sayang itu adalah penting. Dengan menunjukkan perasaan anda lewat kata-kata dan perbuatan, maka cinta anda akan dibalas dan hati anda pun akan mempererat ikatan cinta itu. Berterus-teranglah dan jangan segan-segan mengungkapkan rasa cinta kepada istri anda. Baik di belakangnya maupun di hadapannya anda harus memberikan pujian kepadanya. Kirimilah kabar kepadanya ketika anda sedang keluar kota dan katakan bahwa anda merindukannya. Sekali-sekali belilah sesuatu untuknya. TeIeponlah ia ketika anda sedang bekerja dan tanyakan bagaimana keadaannya. mungkin salah satu hal yang penting dalam pikiran seorang wanita adalah kata-kata pengungkapan cinta semacam ini.

seorang suami.......
bukankah menghormati istri adalah kewajiban pula????????,,,,,,,,Seorang wanita bangga akan dirinya seperti juga seorang pria. Ia ingin dihormati oleh orang lain. Ia akan tersinggung bila ia dihina atau diremehkan. Ia merasa senang bila dihormati dan akan merasa benci dengan orang-orang yang menghinakannya,

seorang Istri pasti mengharapkan agar sang suami lebih menghormatinya daripada orang lain. Ia sangat berhak untuk mengharapkan pasangan hidupnya sebagai sahabat terbaiknya untuk merawatnya. Ia bekerja demi kesenangan suami dan anak-anak, karena itulah ia mengharapkan sang suami bisa menghargai dan menghormatinya. Menghormatinya tidak akan membuat suami rendah tetapi sebenarnya ini justru akan membuktikan cinta dan kasih sayang suami kepada istri. Karena itu, hormatilah ia Iebih daripada orang lain dan berkatalah dengan sopan kepadanya. Jangan memotong pembicaraannya atau berteriak kepadanya. Panggillah ia dengan nama yang terhormat dan baik. Tunjukkan rasa hormat anda bila ia hendak duduk. Bila anda memasuki rumah dan ia lupa mengucapkan salam, maka ucapkanlah salam kepadanya. Katakan “selamat tingga atau hati2 dirumah, jaga anak2 ya,,l” bila anda pergi. Jangan putus hubungan dengannya bila anda bepergian atau berada jauh dan rumah,

Duhai suami yang baik!!.... Menikah tidak sama dengan mempunyai budak. Anda tidak dapat memperlakukan orang yang merdeka sebagai budak. Istri anda telah menikah dengan anda dengan tujuan untuk hidup bersama anda dan untuk berbagi dalam kehidupan dengan laki-laki yang dicintainya. Ia mengharapkan hal yang sama dan anda seperti anda mengharapkan darinya. Karena itu, perlakukanlah ia dengan cara yang anda pun menyukainya.

bukankah Rasulullah mengatakan: “Barangsiapa menghormati seorang Muslim maka Allah akan memberikan kepadanya kehormatan diri.” Rasulullah juga menegaskan: “Tidak ada orang yang meng-hormati wanita kecuali orang-orang yang murah hati, dan tidak ada orang yang akan menghinanya kecuali orang-orang yang tidak menghormati. ” Sebagai tambahan Rasulullah mengatakan: “Barangsiapa menghina keluarganya, maka ia akan kehilangan kebahagiaan dalam kehidupannya... lantas alasan apalagi yang membuat sang suami tidak bisa menghormati istri?????,,,,,

Seorang suami........
Berlaku baik dan santun terhadap istri bukankah ini juga tugas suami?????,,,,,,,
Lajunya dunia ini tidak berada di tangan kita, dan kejadian-kejadian yang timbul tidak terjadi karena keinginan kita. Sejak saat pertama orang melangkahkan kaki keluar dari rumah pada pagi hari, sampai pada waktu ia pulang ke rumah di sore hari, orang mungkin saja menjumpai beratus-ratus keadaan yang tak menyenangkan.Orang menjumpai banyak kesulitan besar di arena hidup ini. Mungkin anda dihina oleh orang lain, bertemu seorang teman yang tidak ramah, harus menunggu bis terlalu lama, atau telah menjumpai hal-hal lain semacam itu yang dapat terjadi pada siapa saja, di mana saja. Mungkin anda akan sangat marah dengan kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda yang membuat anda mirip dengan bom waktu yang dapat meledak kapan saja.

Baik, mungkin anda berpikir bahwa anda tidak dapat menyalahkan orang lain atau dunia untuk kekecewaan anda, maka ketika pulang ke rumah, anda mengarahkan kemarahan anda kepada istri dan anak-anak. Anda memasuki rumah dan seakan-akan Izrail (malaikat pencabut nyawa) telah pulang. Anak-anak menepis bagaikan tikus-tikus di hadapan anda.Mungkin makanan terlalu asin atau hambar, teh anda belum siap, rumah mungkin dalam keadaan berantakan atau anak-anak ribut, dan ini memberikan alasan yang tepat bagi anda untuk marah-marah di rumah anda sendiri.Anda kemudian naik pitam dan berteriak kepada semua orang, menyakiti mereka, memukul dan sebagainya. Kemudian anda akan mengubah rumah yang penuh dengan cinta dan persahabatan itu menjadi neraka di mana anda dan seluruh keluarga harus menderita.

Bagaimana seorang wanita dapat hidup bahagia dengan laki-laki pemarah yang selalu bermuka masam???? bukankah Alloh melarang sang suami mencari-cari kesalahan istri??

mengapa anda harus menyalahkan istri dan anak-anak karena nasib yang tidak baik ini? Istri telah mengerjakan tugasnya. Ia harus merawat rumah dan anak-anak. Ia harus mencuci, menyetrika, masak dan membersihkan rumah, dan lain-lain.bukankah sebaiknya suami harus mendorongnya dengan memperlakukannya secara benar. Anak-anak juga melakukan tugas mereka. Mereka pun menunggu ayah mereka untuk membuat mereka bahagia. bukankah lebih baik mengajari mereka pada hal-hal yang benar dan mendorongnya untuk belajar, dari pada harus marah yang tak jelas dan tanpa alasan yang tepat..

Apakah adil bila anda menghadapi keluarga anda dengan bermuka masam dan bersikap marah? Mereka mengharapkan anda untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka yang menjadi hak mereka. Mereka mengharapkan kebaikan dari anda dan menginginkan anda untuk bercakap dengan lembut kepada mereka dan berkelakuan menyenangkan. Mereka akan membenci anda karena menyakiti hati mereka dan mengubah rumah menjadi tempat yang gelap di mana tak ada secercah kebahagiaan di dalamnya.

Tahukah anda sampai di mana mereka akan menderita karena sikap anda yang kasar dan tidak menyenangkan seperti ini??? Walaupun anda tidak bersungguh-sungguh terhadap keluarga anda, paling sedikit kasihanilah diri anda sendiri. Anda harus yakin bahwa kesehatan anda akan hancur karena sifat pemarah dan kasar seperti ini.

Bagaimana anda dapat terus bekerja dan berhasil mencapal sesuatu? Mengapa anda harus mengubah rumah anda menjadi neraka ? Apakah tidak lebih baik bila anda selalu gembira dan menghadapi kesulitan dengan kebijaksanaan dan bukan dengan amarah? Apakah tidak lebih baik anda percaya bahwa marah tidak akan menyelesaikan persoalan tetapi bahkan akan menambah-nambah persoalan.

Apakah anda tidak setuju bahwa, ketika berada di rumah, anda harus beristirahat dan memulihkan kekuatan supaya mendapatkan pemecahan yang sesuai untuk persoalan anda dengan pikiran yang jernih? Anda harus menjumpai keluarga anda dengan wajah tersenyum. Rasulullah mengatakan: Senyum kepada saudaramu adalah shodaqoh,, dan rosululloh juga mengatakan “Barangsiapa yang Iebih baik kelakuannya, maka ia lebih sempurna imannya. Yang terbaik di antara kamu adalah yang berbuat baik kepada keluarganya. “ Rasulullah SAW juga menegaskan: “Tak ada perbuatan yang lebih baik daripada kelakuan yang baik.”



seorang suami.....
Apakah dengan mengeluh yang tidak perlu kepada istri itu merupakan tugas suami????,,,,,
Tak ada orang yang merasakan kebahagiaan secara sempurna, tetapi ada orang-orang yang lebih sabar daripada orang lain. Mereka merekam persoalan-persoalan mereka di dalam pikiran mereka dan tidak mengungkapkannya kecuali bila ada alasan untuk itu.

Di lain sisi, ada orang yang begitu lemah sehingga tidak dapat menyimpan persoalan di dalam hati mereka. Mereka begitu terbiasa mengeluh sehingga begitu mereka bertemu seseorang, mereka mulai mengeluh. Ke mana pun mereka pergi dan di mana pun mereka, mereka mengeluh tentang kejadian sehari-hari yang terjadi dalam hidup mereka. Mereka seolah-olah diutus oleh setan untuk merusak kebahagiaan orang lain. Itulah sebabnya banyak teman dan keluarga yang tidak mau diganggu dengan sifat-sifat ini ; dan berusaha untuk menjauhi mereka sedapat mungkin.

Duhai suami yang baik!!! Apa gunanya mengeluh setiap waktu ? Apa yang anda dapatkan dari mengeluh? Mengapa keluarga anda harus menderita bila banyak masalah dikantor? Mengapa anda menyalahkan istri anda bila pekerjaan anda tidak lancar?

Jangan lupa bahwa sikap anda akan menjauhkan dari keluarga . Mereka akan menjadi kecewa terhadap anda dan akan membenci rumah.

Apakah tidak lebih baik Anda menghindari untuk tidak me-rusak kebahagiaan keluarga anda ? Bila anda pulang ke rumah, cobalah berusaha untuk melupakan persoalan anda. Berbahagialah dengan keluarga anda. Makanlah bersama mereka dan nikmatilah kebersamaan dengan mereka. sohabat Ali bin abi tholib mengatakan: “Bila kesulitan datang menghampiri seorang Muslim, ia tidak boleh mengeluh tentang Allah kepada orang lain, tetapi ia harus membawa persoalan itu kepada Allah yang memiliki segala kunci bagi setiap persoalan.”

Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mengalami kesulitan dengan kesehatannya dan tidak mengeluhkan hal itu kepada orang lain, maka Allah akan mengampuni segala dosanya.”

Duhai suami yang baik,,! jadikanlah rumahmu bagaikan kehidupan disurga dan istrimu sebagai bidadarinya, maka kamu akan membuatmu slalu bahagia,
apabila ingin menyempurnakan sunah untuk menikah lagi lebih bijak jika mengoreksi kemampuan diri, agar tidak ada sesal dilain hari bukankah Alloh tidak memaksa hambanya kecuali sebatas kemampuan hamba,,,

dan ini mungkin jawaban sang istri untukmu wahai suami yang baik,,,,,,
Suamiku,,,
Bila engkau memang Mentari,
Sang surya penebar cahaya, aku rela memberikan sinarmu kepada segala planet yg pernah TUHAN Ciptakan,,,
Karna mereka juga seperti aku butuh penyinaranmu
Dan akupun juga Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu

namun,,,
wahai suamiku....
bila engkau hanya sebuah lilin yang terkadang redup karena angin,,
apakah mampu engkau membagi sinarmu dengan yang lain,,
karena kamar kita yang kecilpun belum sanggup kau terangi,,
ditengah remang-remang cahayamu aku masih sangat membutuhkan sinarmu...
dan maafkan aku bila belum mengizinkanmu......


UNTUKMU WAHAIISTRIQ,,,,,,,


istriku,, kamu cantik sekali tapi hanya dimata manusia, sedangkan yang maha kuasa tak pernah memandang rupa ataupun bentuk tubuh kita, namun Dia memandang hati dan amal_amal yang kita lakukan,,

istriku,, kamu cantik sekali tapi cantik fisik tak akan pernah abadi. Saat ini mungkin kamu bisa berbangga dengan kemolekan wajah ataupun bentuk tubuhmu. Namun ingatlah beberapa saat nanti, saat wajah telah keriput, rambut pun kusut dan berubah warna putih semua, tubuh tak lagi tegak, membungkuk termakan usia, tak akan ada lagi yang bisa dibanggakan. Lebih-lebih jika telah memasuki liang lahat, tentu tak akan ada manusia yang mau mendekatimu,.

Istriku,, kamu cantik sekali tapi apa manfaat pujian dan kekaguman seseorang padamu ? Adakah ia akan menambah pahala dari-Nya? Adakah derajatmu akan meninggi di sisi Ilahi setelah dipuji? Tak ada yang menjamin wahai istriku. Mungkin malah sebaliknya, wajah cantik itu menjadikanmu tak punya harga di hadapan-Nya, karena kamu tak mampu memelihara sesuai dengan ketentuan-Nya.

istriku, kamu cantik sekali tapi kecantikan hanyalah pemberian dan untuk apa dibangga-banggakan? Sepantasnya kecantikan disyukuri dengan cara yang benar. Mensyukuri kecantikan bukanlah dengan cara memamerkan, memajang gambar atau sekedar bersolek indah didepan puluhan mata yang terkesima memandangmu, sedangkan hakekatnya wajah itu bukan milikmu. Tidakkah engkau jengah dan risih bila banyak mata lelaki bukan mahrommu memandangmu berhari-hari? Tidakkah engkau malu ketika wajahmu dinikmati tanpa permisi karena engkau sendiri yang memajang tanpa sungkan. Ataukah rasa malu itu telah punah musnah?? Betapa sayangnya jika demikian sedangkan malu adalah sebagian dari keimanan.

Istriku,, kamu cantik sekali,ketahuilah istriku,,, Kecantikan adalah harta yang berharga bukan barang murah yang bisa dinikmati dengan mudah. Dimana nilainya jika setiap mata begitu leluasa memandang cantiknya rupamu. Dimana harganya jika kecantikan telah diumbar, dipajang dengan ringan tanpa sungkan. Dimana kehormatan sebagai hamba tuhan jika setiap orang, baik ia seorang kafir, musyrik atau munafik begitu mudah menikmati wajahmu wahai istriku??

istriku,,, kamu cantik sekali Alangkah indah jika kecantikan fisik itu dipadu dengan kecantikan hatimu. Apalah arti cantik rupawan bila tak memiliki keimanan. Apalah guna tubuh molek memikat bila tak ada rasa malu yang lekat. percantik dirimu dengan cahaya-Nya. Cahaya yang bersinar dari hati benderang penuh keimanan. Hati yang taat senantiasa patuh pada syariat. Hati yang taqwa, yang selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Hati yang sederhana, yang tak berlebihan dalam segala urusan dunia.

Istriku,,, kamu cantik sekali, Maka tampillah cantik di hadapan penciptamu karena itu lebih berarti dari pada menampilkan kecantikan pada manusia yang bukan mahrommu,, Tampillah cantik di hadapanku suamimu, karena itu adalah bagian dari jihadmu. Mengabdi pada manusia yang kamu kasihi demi keridhoan Ilahi.Tampillah cantik, cantik iman, cantik batin, cantik hati, karena itu lebih abadi...

istriku,,, suamimu ini bukanlah manusia yang sempurna maka bantulah aku menyempurnakan agamaku dengan kethoatanmu, agar kita bisa bersama_sama menuju surgaNya....

"Istriku,,,, Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu." ...............................................


"SURAT UNTUKMU ANAQ Q""


Kutitip Surat Ini Untukmu Anakku.....


* Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,,,,

Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah Ta’ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Shalawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin…

Wahai anakku,Surat ini datang dari Ibumu yang selalu dirundung sengsara… Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap kali itu pula gores tulisan terhalang oleh tangis, dan setiap kali menitikkan air mata setiap itu pula hati terluka…

Wahai anakku.......!!! Sepanjang masa yang telah engkau lewati, kulihat engkau telah menjadi laki-laki dewasa, laki-laki yang cerdas dan bijak! Karenanya engkau pantas membaca tulisan ini, sekalipun nantinya engkau remas kertas ini lalu engkau merobeknya, sebagaimana sebelumnya engkau telah remas hati dan telah engkau robek pula perasaan ibumu ini.

Wahai anakku…....!! 25 tahun telah berlalu, dan tahun-tahun itu merupakan tahun kebahagiaan dalam kehidupanku. Suatu ketika dokter datang menyampaikan kabar tentang kehamilanku dan semua, ibu sangat mengetahui arti kalimat tersebut. Bercampur rasa gembira dan bahagia dalam diri ini sebagaimana ia adalah awal mula dari perubahan fisik dan emosi…

Semenjak kabar gembira tersebut aku membawamu 9 bulan. Tidur, berdiri, makan dan bernafas dalam kesulitan. Akan tetapi itu semua tidak mengurangi cinta dan kasih sayangku kepadamu, bahkan ia tumbuh bersama berjalannya waktu.

Aku mengandungmu, wahai anakku! Pada kondisi lemah di atas lemah, bersamaan dengan itu aku begitu gembira tatkala merasakan melihat terjangan kakimu dan balikan badanmu di perutku. Aku merasa puas setiap aku menimbang diriku, karena semakin hari semakin bertambah berat perutku, berarti engkau sehat wal afiat dalam rahimku.

Penderitaan yang berkepanjangan menderaku, sampailah saat itu, ketika fajar pada malam itu, yang aku tidak dapat tidur dan memejamkan mataku barang sekejap pun. Aku merasakan sakit yang tidak tertahankan dan rasa takut yang tidak bisa dilukiskan.

Sakit itu terus berlanjut sehingga membuatku tidak dapat lagi menangis. Sebanyak itu pula aku melihat kematian menari-nari di pelupuk mataku, hingga tibalah waktunya engkau keluar ke dunia. Engkau pun lahir… Tangisku bercampur dengan tangismu, air mata kebahagiaan. Dengan semua itu, sirna semua keletihan dan kesedihan, hilang semua sakit dan penderitaan, bahkan kasihku padamu semakin bertambah dengan bertambah kuatnya sakit. Aku raih dirimu sebelum aku meraih minuman, aku peluk cium dirimu sebelum meneguk satu tetes air yang ada di kerongkonganku.

Wahai anakku… telah berlalu tahun dari usiamu, aku membawamu dengan hatiku dan memandikanmu dengan kedua tangan kasih sayangku. Saripati hidupku kuberikan kepadamu. Aku tidak tidur demi tidurmu, berletih demi kebahagianmu

Harapanku pada setiap harinya, agar aku melihat senyumanmu. Kebahagiaanku setiap saat adalah celotehmu dalam meminta sesuatu, agar aku berbuat sesuatu untukmu… itulah kebahagiaanku!

Kemudian, berlalulah waktu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Selama itu pula aku setia menjadi pelayanmu yang tidak pernah lalai, menjadi dayangmu yang tidak pernah berhenti, dan menjadi pekerjamu yang tidak pernah mengenal lelah serta mendo’akan selalu kebaikan dan taufiq untukmu.

Aku selalu memperhatikan dirimu hari demi hari hingga engkau menjadi dewasa. Badanmu yang tegap, ototmu yang kekar, kumis dan jambang tipis yang telah menghiasi wajahmu, telah menambah ketampananmu. Tatkala itu aku mulai melirik ke kiri dan ke kanan demi mencari pasangan hidupmu.

Semakin dekat hari perkawinanmu, semakin dekat pula hari kepergianmu. saat itu pula hatiku mulai serasa teriris-iris, air mataku mengalir, entah apa rasanya hati ini. Bahagia telah bercampur dengan duka, tangis telah bercampur pula dengan tawa. Bahagia karena engkau mendapatkan pasangan dan sedih karena engkau pelipur hatiku akan berpisah denganku.

Waktu berlalu seakan-akan aku menyeretnya dengan berat. Kiranya setelah perkawinan itu aku tidak lagi mengenal dirimu, senyummu yang selama ini menjadi pelipur duka dan kesedihan, sekarang telah sirna bagaikan matahari yang ditutupi oleh kegelapan malam. Tawamu yang selama ini kujadikan buluh perindu, sekarang telah tenggelam seperti batu yang dijatuhkan ke dalam kolam yang hening, dengan dedaunan yang berguguran. Aku benar-benar tidak mengenalmu lagi karena engkau telah melupakanku dan melupakan hakku.

Terasa lama hari-hari yang kulewati hanya untuk ingin melihat rupamu. Detik demi detik kuhitung demi mendengarkan suaramu. Akan tetapi penantian kurasakan sangat panjang. Aku selalu berdiri di pintu hanya untuk melihat dan menanti kedatanganmu. Setiap kali berderit pintu aku manyangka bahwa engkaulah orang yang datang itu. Setiap kali telepon berdering aku merasa bahwa engkaulah yang menelepon. Setiap suara kendaraan yang lewat aku merasa bahwa engkaulah yang datang.

Akan tetapi, semua itu tidak ada. Penantianku sia-sia dan harapanku hancur berkeping, yang ada hanya keputusasaan. Yang tersisa hanyalah kesedihan dari semua keletihan yang selama ini kurasakan. Sambil menangisi diri dan nasib yang memang telah ditakdirkan oleh-Nya.

Anakku… ibumu ini tidaklah meminta banyak, dan tidaklah menagih kepadamu yang bukan-bukan. Yang Ibu pinta, jadikan ibumu sebagai sahabat dalam kehidupanmu. Jadikanlah ibumu yang malang ini sebagai pembantu di rumahmu, agar bisa juga aku menatap wajahmu, agar Ibu teringat pula dengan hari-hari bahagia masa kecilmu.

Dan Ibu memohon kepadamu, Nak!...... Janganlah engkau memasang jerat permusuhan denganku, jangan engkau buang wajahmu ketika Ibu hendak memandang wajahmu!! Yang Ibu tagih kepadamu, jadikanlah rumah ibumu, salah satu tempat persinggahanmu, agar engkau dapat sekali-kali singgah ke sana sekalipun hanya satu detik. Jangan jadikan ia sebagai tempat sampah yang tidak pernah engkau kunjungi, atau sekiranya terpaksa engkau datangi sambil engkau tutup hidungmu dan engkaupun berlalu pergi.

Anakku, telah bungkuk pula punggungku. Bergemetar tanganku, karena badanku telah dimakan oleh usia dan digerogoti oleh penyakit… Berdiri seharusnya dipapah, dudukpun seharusnya dibopong, sekalipun begitu cintaku kepadamu masih seperti dulu… Masih seperti lautan yang tidak pernah kering. Masih seperti angin yang tidak pernah berhenti.

Sekiranya engkau dimuliakan satu hari saja oleh seseorang, niscaya engkau akan balas kebaikannya dengan kebaikan setimpal. Sedangkan kepada ibumu… Mana balas budimu, nak!? Mana balasan baikmu! Bukankah air susu seharusnya dibalas dengan air susu serupa?! Akan tetapi kenapa nak! Susu yang Ibu berikan engkau balas dengan tuba. Bukankah Allah ta’ala telah berfirman, "Bukankah balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula?!" (QS. Ar Rahman: 60) Sampai begitu keraskah hatimu, dan sudah begitu jauhkah dirimu?! Setelah berlalunya hari dan berselangnya waktu?!

Wahai anakku,,.. setiap kali aku mendengar bahwa engkau bahagia dengan hidupmu, setiap itu pula bertambah kebahagiaanku. Bagaimana tidak, engkau adalah buah dari kedua tanganku, engkaulah hasil dari keletihanku. Engkaulah laba dari semua usahaku! Kiranya dosa apa yang telah kuperbuat sehingga engkau jadikan diriku musuh bebuyutanmu?! Pernahkah aku berbuat khilaf dalam salah satu waktu selama bergaul denganmu, atau pernahkah aku berbuat lalai dalam melayanimu?

Terus, jika tidak demikian, sulitkah bagimu menjadikan statusku sebagai budak dan pembantu yang paling hina dari sekian banyak pembantu dan budakmu. Semua mereka telah mendapatkan upahnya!? Mana upah yang layak untukku wahai anakku!

Dapatkah engkau berikan sedikit perlindungan kepadaku di bawah naungan kebesaranmu? Dapatkah engkau menganugerahkan sedikit kasih sayangmu demi mengobati derita orang tua yang malang ini? Sedangkan Allah ta’ala mencintai orang yang berbuat baik.

Wahai anakku!! Aku hanya ingin melihat wajahmu, dan aku tidak menginginkan yang lain.Wahai anakku! Hatiku teriris, air mataku mengalir, sedangkan engkau sehat wal afiat. Orang-orang sering mengatakan bahwa engkau seorang mubaligh yang handal , semua ucapmu didengar puluhan bahkan ratusan telinga, engkau seoarang laki-laki supel, dermawan, dan berbudi. Anakku… Tidak tersentuhkah hatimu terhadap seorang wanita tua yang lemah, tidak terenyuhkah jiwamu melihat orang tua yang telah renta ini, ia binasa dimakan oleh rindu, berselimutkan kesedihan dan berpakaian kedukaan!? Bukan karena apa-apa?! Akan tetapi hanya karena engkau telah berhasil mengalirkan air matanya… Hanya karena engkau telah membalasnya dengan luka di hatinya… hanya karena engkau telah pandai menikam dirinya dengan belati durhakamu tepat menghujam jantungnya… hanya karena engkau telah berhasil pula memutuskan tali silaturrahim?!

Wahai anakku, ibumu inilah sebenarnya pintu surga bagimu. Maka titilah jembatan itu menujunya, lewatilah jalannya dengan senyuman yang manis, pemaafan dan balas budi yang baik. Semoga aku bertemu denganmu di sana dengan kasih sayang Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadits: "Orang tua adalah pintu surga yang di tengah. Sekiranya engkau mau, maka sia-siakanlah pintu itu atau jagalah!!" (HR. Ahmad)

Anakku.... Aku sangat mengenalmu, tahu sifat dan akhlakmu. Semenjak engkau telah beranjak dewasa saat itu pula tamak dan labamu kepada pahala dan surga begitu tinggi. Engkau selalu bercerita tentang keutamaan shalat berjamaah dan shaf pertama. Engkau selalu berniat untuk berinfak dan bersedekah.

Akan tetapi, anakku!.... Mungkin ada satu hadits yang terlupakan olehmu! Satu keutamaan besar yang terlalaikan olehmu yaitu bahwa Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, amal apa yang paling mulia? Beliau berkata: "Shalat pada waktunya", aku berkata: "Kemudian apa, wahai Rasulullah?" Beliau berkata: "Berbakti kepada kedua orang tua", dan aku berkata: "Kemudian, wahai Rasulullah!" Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah", lalu beliau diam. Sekiranya aku bertanya lagi, niscaya beliau akan menjawabnya. (Muttafaqun ‘alaih)

Wahai anakku!! Ini aku, pahalamu, tanpa engkau bersusah payah untuk memerdekakan budak atau berletih dalam berinfak. Pernahkah engkau mendengar cerita seorang ayah yang telah meninggalkan keluarga dan anak-anaknya dan berangkat jauh dari negerinya untuk mencari tambang emas?! Setelah tiga puluh tahun dalam perantauan, kiranya yang ia bawa pulang hanya tangan hampa dan kegagalan. Dia telah gagal dalam usahanya. Setibanya di rumah, orang tersebut tidak lagi melihat gubuk reotnya, tetapi yang dilihatnya adalah sebuah perusahaan tambang emas yang besar. Berletih mencari emas di negeri orang kiranya, di sebelah gubuk reotnya orang mendirikan tambang emas.

Begitulah perumpamaanmu dengan kebaikan. Engkau berletih mencari pahala, engkau telah beramal banyak, tapi engkau telah lupa bahwa di dekatmu ada pahala yang maha besar. Di sampingmu ada orang yang dapat menghalangi atau mempercepat amalmu. Bukankah ridhoku adalah keridhoan Allah ta’ala, dan murkaku adalah kemurkaan-Nya?

Anakku, yang aku cemaskan terhadapmu, yang aku takutkan bahwa jangan-jangan engkaulah yang dimaksudkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya: "Merugilah seseorang, merugilah seseorang, merugilah seseorang", dikatakan, "Siapa dia,wahai Rasulullah?, "Orang yang mendapatkan kedua ayah ibunya ketika tua, dan tidak memasukkannya ke surga". (HR. Muslim)

Anakku… Aku tidak akan angkat keluhan ini ke langit dan aku tidak adukan duka ini kepada Allah, karena sekiranya keluhan ini telah membumbung menembus awan, melewati pintu-pintu langit, maka akan menimpamu kebinasaan dan kesengsaraan yang tidak ada obatnya dan tidak ada tabib yang dapat menyembuhkannya. Aku tidak akan melakukannya, Nak....! Bagaimana aku akan melakukannya sedangkan engkau adalah jantung hatiku… Bagaimana ibumu ini kuat menengadahkan tangannya ke langit sedangkan engkau adalah pelipur laraku. Bagaimana Ibu tega melihatmu merana terkena do’a mustajab, padahal engkau bagiku adalah kebahagiaan hidupku.

Bangunlah Nak! Uban sudah mulai merambat di kepalamu. Akan berlalu masa hingga engkau akan menjadi tua pula, dan al jaza’ min jinsil amal… "Engkau akan memetik sesuai dengan apa yang engkau tanam…" Aku tidak ingin engkau nantinya menulis surat yang sama kepada anak-anakmu, engkau tulis dengan air matamu sebagaimana aku menulisnya dengan air mata itu pula kepadamu.

Wahai anakku, bertaqwalah kepada Allah pada ibumu, peganglah kakinya!! Sesungguhnya surga di kakinya. Basuhlah air matanya, balurlah kesedihannya, kencangkan tulang ringkihnya, dan kokohkan badannya yang telah lapuk.Anakku… Setelah engkau membaca surat ini,terserah padamu! Apakah engkau sadar dan akan kembali atau engkau ingin merobeknya.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,Ibumu

"JANGAN TAKUT DIKATAKAN ANEH"


Dunia memang aneh.... orang mengerjakan sunah dikata nyeleneh, tapi disaat ada yg mengerjakan syrik dan bid'ah malah dianggap sudah biasa....

cobalah kita tengok disekitar kita, seolah dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan sekarang hanya menjadi ajang tontonan dan sebaliknya tontonan menjadi sebuah tuntunan yg musti diikuti.... sesuatu yang seharusnya wajar dikerjakan oleh seorang muslim justru menjadi bahan pergunjingan yang nikmat, sementara perilaku yang menyimpang dan keluar dari sunnah justru dianggap pemandangan yang biasa..

coba kita rasakan,... ketika kita mendatangi masjid untuk sholat berjamaah dan sebelum adzan kita sudah siap didalam masjid dengan pakian yang rapih kemudian yang laki-laki memakai sorban dan minyak wangi. belum lagi kita mengerjakan sholat sunah tahiyatul masjid sudah ada yang komentar

"waduh... tumben rapi amat mbak,,,mau kemana mbak?? masa' kemasjid aja koq pakaiannya rapih gini...."

"waah... mimpi apa semalam mas.. tumben wangi banget pake sorban lagi... kaya mubaligh aja....

"pakai jilbab koq sampai nutup dada sih mbak... udah gak zaman lagi deh.. gak modis ,, kuno....

"halaaah mas / mbak... jadi orang jangan faham_faham ntar setannya yg goda juga kuat lho... ujung2nya nanti terpengaruh sampyan,,,"

"hati-hati lho.... ntar kalo sampyan terlalu faham agama banyak yg benci lho... kalo aq mah,, suka jadi muslim yg biasa aja,, yaa,, gk faham bangetlah... ikut umumnya...."

Mungkin sekilas teguran-teguran tadi terasa biasa saja, dan mungkin yg menegur adalah orang2 yg sudah biasa kita jumpai atau kenal dengan kita, tapi kalau kita kaitkan dengan "Dunia itu aneh" memang ada benernya juga,

“Kenapa orang yang hendak pergi ke masjid dengan pakaian rapi dan memang semestinya seperti itu dibilang “tumben”?, Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan memberi makan anaknya di tengah jalan, di tengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja?

Kenapa orang ke masjid dianggap aneh? kenapa demikian??? coba kita renungkan,,,,,

Orang yang pergi ke masjid akan terasa “aneh” ketika umumnya orang justru tengah asik nonton reality show “TAKE ME OUT” .

Orang ke masjid akan terasa “aneh” ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang asyik ngobrol di pinggir jalan dengan suara lantang seolah menghiraukan panggilan adzan.Orang ke masjid terasa “aneh” ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor karena kehujanan.

seorang wanita memakai jilbab sesuai syariat akan terasa "aneh" ketika umumnya wanita muslim memakai jilbab ala kadarnya,,

seorang pria datang kemasjid memakai baju rapi, sorban dan wangi2an akan terasa "aneh" disaat umumnya kaum adam menghadap Alloh dalam keadaan biasa pake kaos oblong, berkeringat dll...

seorang muslim yg merutinkan baca Qur'an, dzikir atau sholat sunah akan terasa "aneh" dikala umumnya muslim sudah enggan untuk membaca Qur'an,dzikir atau sekedar menjalankan sholat sunah..

seorang muslim yg berilmu (Qur'an Hadits) akan terasa "aneh" dikalangan orang2 yang menutup diri enggan untuk menerima dan mencari ilmu

“Keanehan-keanehan” itu ada di sekitar kita?

Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak “aneh” di tengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan mengobrol.

Cobalah kita shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa “aneh”,karena masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa shalat di akhir waktu.

Cobalah berdzikir atau tadabur al Qur’an ba’da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya nyaman dan tidak silau. Orang yang mau shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang di tempat shalat. Aneh, bukan?

Cobalah hari ini shalat Jum’at lebih awal, akan terasa aneh, karena masjidmasih kosong, dan baru akan terisi penuh manakala khutbah ke dua menjelangselesai.

Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al Qur’an, pasti akan terasa aneh di tengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.

Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang “aneh” selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari’atdan tata nilai serta norma yang benar.

Jangan takut dibilang “tumben” ketika kita pergi ke masjid, dengan pakaian rapi, karena itulah yang benar yang sesuai dengan al Qur’an dan al Hadits

Jangan takut dikatakan “sok alim” ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor atau dimasjid, wong itu yang lebih baik koq, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karuan.

Jangan takut dikatakan “Sok Rajin” ketika kita shalat tepat pada waktunya,karena memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang iman.

Jangan takut untuk shalat Jum’at/shalat berjama’ah berada di shaf terdepan,karena perintahnya pun bersegeralah. Karena di shaf terdepan itu ada kemuliaan sehingga di jaman Nabi Salallahu’alaihi wassalam para sahabat bisa bertengkar hanya gara-gara memperebutkan berada di shaf depan.

Jangan takut kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al Qur’an,karena itu adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan;

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepadaAllah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya Aku termasukorang-orang yang menyerah diri?” (Fusshilat:33)

Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allahmenciptakan ladang amal bagi kita. Kalau sekali kita menyerukan, sekali kita kirim artikel,lantas semua orang mengikuti apa yang kita serukan,lenyap donk ladang amal kita….hehehe

Kalau yang kirim e-mail humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirime-mail setiap hari, kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan ataubahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat. Aneh nggak, sih?

Jangan takut dikatain sok pinter, sok menggurui, atau sok tahu. Lha wong itu yang disuruh kok, “sampaikan dariku walau satu ayat” (potongan darihadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3461 dari hadits Abdullah IbnUmar)



Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan serasa aneh ditengah orang-orang yang berpakaian ketat dan tidak sesuai syari'at

Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur’an & Hadist), meskipun akan terasa aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.

Lagian kenapa kita harus takut disebut “orang aneh” atau “manusia langka” jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita dari api neraka?

Lakukan “keanehan-keanehan” yang dituntun al-Qur'an, assunnah dan syari’at yang benar.



"Mutiara akan tetap menjadi mutiara meskipun berada ditempat kotor dan sampah tidak akan pernah menjadi mutiara meskipun berada ditempat yang mewah"



TERINSPIRASI DARI KITAB KHOTBAH

Sabda Rosululloh : "Beruntunglah bagi ghuroba'" (orang-orang yang aneh) yaitu orang2 yang tetap mengamalkan sunah disaat umumnya manusia meninggalkannya




WANITA SHOLIHAH.

Laksana rembulan…Menyinari insan bumi.

Jika ia memandang…Dunia seakan tergetar karena ketulusannya, Jika ia berkata… Dunia seakan terlena karena kelembutannya. Jika ia tersenyum… Duniapun ikut tersenyum karena keikhlasannya.

Laksana pelita… Tubuh terbakar demi sebuah pengorbanan. Menjadi penuntun di tengah gemerlapnya dunia.

Laksana PERMATA yang indah….Hidupnya penuh ketenangan jiwa....hatinya selalu berdzikir pada sang kuasa... raganya patuh pada suami tercinta... Dialah wanita sholehah.... Yang senantiasa menjadi penentu... Akan sebuah perubahan Dunia.....

kata-kata diatas mungkin tak seindah dari seorang wanita yang sholihah namun semoga Alloh membukakan hati bagi mereka (para wanita) yang masih mempunyai anggapan bahwa hukum islam tidaklah adil....

>> Kenapa wanita auratnya lebih harus tertutup dibanding laki-laki

>> Kenapa seorang pria boleh poligami sedangkan wanita haram

>> Kenapa wanita dapat bagian waris separoh dibanding laki-laki

>> Kenapa wanita harus minta izin pada suami ketika akan keluar rumah tetapi tidak sebaliknya

>> Kenapa wanita harus mengalami kesusahan mengandung dan melahirkan anak

>> Kenapa wanita harus thoat kepada suami

>> Kenapa wanita harus selalu kalah dibanding laki-laki...

>> dan lain-lain......... itulah sebabnya mereka tidak henti-henti selalu memperjuangkan hak wanita yang dirasa tidak adil hingga mereka berani mengatakan "WANITA HARUS MERDEKA"

>> jika laki-laki boleh jadi imam sholat wanita harus boleh

>> jika laki-laki boleh poligami wanita harus boleh poliandri

>> jika laki-laki boleh menampakkan aurot wanitapun harus boleh

>> jika laki-laki dapat bagian waris maka wanita harus sama bagiannya

>> jika wanita harus minta izin setiap akan keluar rumah laki-lakipun harus demikian

>> jika wanita harus thoat pada suami maka laki-lakipun harus thoat pada istri

>> dan lain-lain.......

Wahai wanita...... cobalah renungkan.... pernahkah kita lihat sebaliknya dan kenyataannya???,,,,,,

*apabila seseorang mempunyai benda yang mahal nilainya maka ia akan dijaga serta disimpan ditempat teraman dan terbaik, sudah pasti INTAN PERMATA tidak akan dibiarkan terserak bukan??? itulah bandingan dengan seorang wanita,,,, Istri sholihah adalah harta paling berharga yang dimiliki suami setelah hidayah dari Alloh...

* Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya? karena ridho Alloh itu slalu menyertai Ridho orang tua, terlebih seorang ibu,, bukankah ibu itu seorang wanita??? bukankah hak ibu begitu besar dibanding bapak???

* Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan,ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak,,, bukankah dalam hal ini wanita lebih diuntungkan daripada laki-laki???...

*wanita harus susah saat mengandung dan melahirkan,,tetapi tahukah disaat seorang wanita mengandung semua makhluq mendoakan rohmat untuknya hingga para malikat selalu mendampinginya, apa bila dia meninggal saat melahirkan maka wajib baginya surga Alloh, karena dia seperti mati syahid,, sedangkan laki-laki ketika ingin mati syahid dia haruslah berperang melawan musuh dan mati dimedan perang..

*wanita tidak boleh poliandri dan laki2 boleh poligami, tetapi tahukah Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

*Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu : Sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya. sedangkan seorang laki-laki harus mempertanggung jawabkan semua yang jadi tanggungannya didunia... Artinya wanita lebih mudah masuk kedalam surga dibanding laki-laki..

*Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Subhanalloh begitu sayangnya Alloh pada kalian wahai wanita.... begitu mudahnya Alloh memberikan jalan surga untuk kalian... apakah kalian masih merasa tidak adil dgn hukum Alloh.... apakah kalian masih berat untuk mengatakan "kami ingin menjadi wanita yang sholihah",,, apabila kami diperbolehkan iri kami sangat iri kepada kalian karna kasi sayang Alloh begitu besar kepada kalian.....

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia.”


TERINSPIRASI dari hadits Ibnu Majah..

tentang sabda nabi : "perempuan yang hamil, yang kasih sayang kepada anak-anaknya tentunya dia akan masuk kedalam surga seandainya ia mengerjakan sholat 5 waktu dan tidak menyakiti suaminya...




"SEORANG WANITA"
Seorang wanita.......

Apakah cukup jika hanya memiliki kecantikan?? tiap mata memandangmu,ayu parasmu, anggun tingkahmu, dan santun ucapmu.. semua pria terpana dgn kecantikanmu, mereka mengakui keelokanmu, bak seorang bidadari yang turun kebumi kau sungguh cantik, sungguh Alloh memberimu anugrah yang luar biasa dengan kesempurnaan wujudmu....

namun coba renungkanlah.....

apakah kecantikanmu dapat memikat sang Kholiq???,, apakah kecantikanmu melebihi nilai surga, hingga memudahkanmu masuk kesurga???

ingatlah wahai wanita...... apabila kamu hanya bermodalkan kecantikan,maka ketahuilah.... itu modal yang sangat kecil sekali bahkan tiada artinya sama sekali, karena jika dibandingkan dengan paras bidadari surga, kamu bukanlah apa-apa.... sedikitpun kamu tak dapat menyamai apalagi melebihi cantiknya bidadari surga,,,

seorang wanita.......
apakah cukup jika hanya memiliki harta??? prestasimu didunia sungguh luar biasa pelbagai piagam kehormatan dunia dapat kamu raih, ilmu dunia benar-benar ada dalam genggamanmu,, hingga pundi-pundi rupiah mengalir deras dihadapmu, bermacam gelar tlah bersandar dibahumu, hartamu kian banyak hingga kau tak kuasa menghitungnya....

namun coba renungkanlah.......
apakah hartamu dapat memikat sang Malik??,, apakah hartamu bisa ditukar dengan surga,,, hingga kau dapat keluar masuk dalam surga sesuka hatimu,, karna kamu merasa sudah membelinya???.....

ingatlah wahai wanita.... apabila harta hanya yang kau punya utk meraih surga,, itu sangatlah jauuh sekali dari cukup,, karena hartamu tak ada artinya sama sekali... karena ahli surga yang paling miskin adalah seseorang yg mempunyai kenikmatan (harta) senilai sepuluh bumi,coba bandingkan dengan hartamu yang kau miliki saat ini????

seorang wanita.......
apakah cukup jika dari keturunan orang mulya??? mungkin kamu adalah keturunan dari seorang raja, setiap orang akan tunduk dan patuh dengan aturanmu,, tiada yang berani menentangmu karna kamu adalah anak dari seorang penguasa, apa yang kamu inginkan slalu terpenuhi, kemanapun kamu pergi selalu ada yang menghormatimu,,,,

namun coba renungkan........
apakah wibawa yang kau dapatkan saat ini bisa membuat Alloh ridho??? apakah kamu bisa menjamin masuk kedalam surga dgn predikat yang kamu sandang saat ini..... atau apakah kamu merasa puas dengan keadaanmu saat ini hingga kamu tidak membutuhkan surga Alloh???


ketahuilah wahai wanita..... dihadapan alloh semua manusia itu sama, yang membedakan adalah tingkat ketaqwaan mereka, meskipun didunia ini kamu jadi seorang putri dan dihormati belum tentu diakhirat nanti kamu akan memperoleh surga yg hakiki.....

seorang wanita......
apakah cukup jika hanya menjadi wanita yg sholihat??? semua orang mungkin menjauhimu, semua orang mungkin mengatakan kamu kuper, semua orang mungkin mengatakan kamu bodoh hanya karena kamu menyandang wanita sholihat, kamu tidak cantik, berhartapun juga tidak, apalagi keturunan dari seoarang raja,,,

TAPI kamu mempunyai "KEIMANAN DAN KETAQWAAN" yg tidak dimiliki oleh umumnya wanita,
ketika mereka (para wanita) merias wajah dengan aneka kosmetik, kamu merias wajahmu dengan basuhan air wudhu
ketika mereka keluar rumah dengan riasan yg sangat mengagumkan hingga setiap mata takjub dg kecantikan rupa mereka, justru kamu mengerjakan sholat dhuha dan menetap dirumah suamimu,

ketika mereka tertawa bangga karena bisa berganti-ganti mobil mewah dgn harta yg mereka miliki, kamu justru tersenyum dan berucap "alhamdulillah" karena suami dan anak2mu menyantap habis masakanmu meskipun kamu belum makan.

ketika mereka bangga mempunyai suami yang tunduk dan patuh kepada mereka, kamu malah sebaliknya begitu toat dgn suamimu dan sekali-kali meminta maaf jika telah melakukan kesalahan.

keistiqomahanmu dalam menjalankan syari'at islam inilah yg bisa memasukanmu kedalam surga, meskipun saat ini kamu tidak Cantik rupa, tidak kaya, bahkan bukan keturunan rajA,,,,

tapi syukurilah karena disurga nanti.. Cantikmu akan melebihi paras para bidadari,, hartamu akan melebihi negri ini, dan kamu akan menjadi seorang putri......



terinspirasi dari hadits ibnu majah :

saBda rosululloh : wanita dinikah karna 4hal
>> ada yg menikahi wanita karena cantiknya
>> ada yg menikahi wanita karena hartanya
>> ada yg menikahi wanita karena keturunannya
>> ada yg menikahi wanita karena agamanya



pilihlah (nikahilah) wanita karena dasar agamanya, maka kamu akan beruntung........

Posted in

0 komentar:

Wismajara The Gank

Wismajara  The Gank
Cewe-CeWe Gila

Temen_Temen Senasib

Temen_Temen Senasib
lagi Mu Senam...masih Juga berAction

Labels

berita (1)

Followers

About Me

Foto saya
Jember, Jawa Timur, Indonesia
sampai saaD ini zaya masiH bingung kaLo di tanya Qm punya cita-cita apa???

ShoutMix chat widget

Labels