II. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengetahui berat 1000 butir biji masing-masing tanaman.
b. Mampu mengetahui kemurnian biji
c. Untuk mengetahui kualitas biji
d. untuk mengetahui banyaknya biji yang harus disediakan untuk bahan tanam (benih)
III. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Praktikum Berat 1000 buir biji di laksanakan di Ruangan Praktikum Pemjuliaan Tanaman Politeknik Negeri Jember Pada Hari Senin 11 Januari 2010
IV. DASAR TEORI
Pemilihan biji untuk bahan tanam(benih,bibit) harus diperhatiakn betul agar produksi tanamanya mencapai hasil yang maksimal. Sertifikasi benih bertujuan untuk memelihara kemurnian dan mutu benih dari varietas unggul serta mennyediakan scara kontiyu kepada petani. Sertivikasi benih dimaksut sebagai pelayanan terhadap produsen, penangkar benih dan pedagang benih.
Sutu varietas dapat disertifikasi bila telah dianjurkan oleh team penilaian dan pelepas varietas dari Badan Nasional dan disetujui oleh menteri. Benih bina adalah jenis tanaman yang benihnya sudah ditetapkan untuk diatur dan diawasi dalampemasaranya berdasarkan peraturan yang berlaku.
Ada 4 macam sertifikasi benih yaitu sebagaiu berikut.
1. Benih penjenis (Breeder seed) : adalah benih yang diproduksi dan dibawah pengawasan pemulia tanaman atau instansinya dan harus merupakan perbanyakan benih dasar
2. Benih dasar (Foundation seed) : adalah keturunan pertama dari benih penjenis atau benih teras, yang diproduksi dibawah bimbingan yang intensif dan pengawasan ketat sehingga kemurnian varietas yang tinggi dapat dipelihara. Benih dasar diproduksi oleh Lemnbaga Pusat Penelitian Pertanian (LP3) cabang sukamadi
3. Benih Pokok (Stock seed) : adalah keturunan dari benih dasar yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas dan kemurnian varietas yang ditetapkan dapat dipelihara dan memenuhi standart mutu yang telah ditetapkan dan disertifikasi sebagai benih pokok oleh Dinas Pengawasan dan Sertifikasi Benih.
4. Benih dasar (Extention seed) : adalah keturunan dari benih pokok yang dapat disenarluaskan pada para petani penangkar benih dibawah pengawasan dinas pertanian.
Sebelum digunakan dilapangan, benih yang akan disebar luaskan terlebih dulu diuji dengan:
1. Pengujian lapangan: tanaman-tanaman diisolasi mulai disebar (saat tabam)sampai dipungut hasilnya, penelitian ini meliputi keseragaman besar biji, kebersihan, kemurnian, dan sebagainya
2. Pengujian laboratorium: dilanjutkan pada daya kecambah, gaya kecambah, kadar air dan sebagainya.
Syarat-syarat biji yang baik untuk menjadi benih antara lain :
1. Daya kecambah besar
2. Gaya kecambah besar
3. Besarnya seragam
4. Bebas hama dan penyakit
5. Biji masak sempurna
6. Biji dalam keadaan baik
7. Bebas dari biji-biji herba
8. Tidak tercampur biji-biji varietas lain
Selain disebut di atas orang sering memilih biji besar sebagai benih dengan alasan :
1. biasanya tanaman dari ras yang baik, mempunyai biji yang lebih besar dan berat, karena besar dan berat biji adalah sifat yang diwariskan.
2. Biji besar dan berat biasanya sudah cukup masak.
3. Biji besar dan berat mempunyai cadangan makanan yang banyak.
Seperti diketahui semua faktor induk (genetis) yang diwariskan terdapat dalam biji, termasuk pula berat 1000 biji. Tiap varietas tanaman menpunyai ukuran berat 1000 biji yang khusus, dengan demikian perhitungan berat 1000 biji ini hanya berlaku untuk biji-biji satu tanaman. Meskipun demikian variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa faktor luar antara lain sebagai berikut.
a. Keadaan cuaca
b. Intensitas sinar matahari
c. Masa kering yang terlalu panjang
d. Pemupukan
e. Letak biji pada tanaman
Untuk menyediakan benih perlu diperhatikan daya tumbuhnya, semakin rendah daya tumbuhnya maka semakin bayak biji yang diperlukan sebagai benih. Kebutuhab biji persatuan luas harus mempertimbangkan jarak tanam, isi tiap lubang, daya kecambah, berat 1000 biji dan kebutuhan benih untuk sulaman.
V. ALAT DAN BAHAN
Adapun Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Timbangan dan Peralatan tulis menulis, dengan bahan padi Varietas inpari
VI. PROSEDUR KERJA
1. Timbang berat 200 biji kemudian konversikan ke berat 1000 biji = a(a1,a2, a3………..an), dimana n = ulangan
2. Carilah rata-rata berat 1000 biji dari ulangan tersebut = ā
3. Hitunglah simpangan tiap-tiap penimbangan
4. Tentukan kesalahan menengah (SM) dengan rumus:
5. Kesimpulan berat 1000 biji = a ± SM gram
VII. HASIL PENGAMATAN
1. Data Benih
No Pdn DPP/ 3.601.0632.1419.609
Produsen Padi : Agro Setra
Alamat : Banyuwangi
Jenis tanaman : Padi
Varietas : Inpari
No Kelompok : 90
Berat Bersih : 10 kg
Tgl selesai uji : 14-12-2009
Tgl berlaku label : 09-06-2010
Kadar Benih : 11,6 %
Benih murni : 99,9 %
Benih Var lain : 0,0 %
Kotoran benih : 0,1 % (biji rumput)
Daya tumbuh : 96 %
Ulangan (n) Berat 200 biji (gr) Berat 1000 biji (a) (a- ā) (a-ā)2
1 4,013 17,64 -4 16
2 4,567 22,835 1,195 1,43
3 4,615 23,075 1,435 2,06
4 4,603 23,015 1,375 1,90
ā = 21,64 Σ = 21,39
Berat kantong = 0,485 gr
a1. 4,013 - 0,485 = 3,528 x 5 = 17,64
a2. 5,052 - 0,485 = 4,567 x 5 = 22,835
a3. 5100 - 0,485 = 4,615 x 5 = 23,075
a4. 5,088- 0,485 = 4,603 x 5 = 23,015
2. Hasil penimbangan semua varietas
NO Varietas Berat 1000 butir Nilai SM
1 Cigeulis 26,093 0,653
2 Bestari 27,4 0,667
3 Inpari 21,64 1,335
4 Mikongga 26,085 0,3705
VI. Kesimpulan Praktikum
Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Bobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, dan untuk ukuran besar lebih dari 25 gr. Dari hasil perhitungan berat 1000 berat biji padi maka dapat di ketahui kalau biji padi termasuk biji yang bobotnya sedang dimana berat1000 biji padi varietas inpari adalah 21, 64, dengan nilai SM= 1,335
Jumat, 05 Februari 2010
3 komentar:
Wismajara The Gank
Temen_Temen Senasib
Labels
berita
(1)
Followers
About Me
- caHaYa jozckam
- Jember, Jawa Timur, Indonesia
- sampai saaD ini zaya masiH bingung kaLo di tanya Qm punya cita-cita apa???
Labels
- berita (1)
28 Maret 2010 pukul 20.46
boleh share ya...
ini untuk penetapan berat 1000 butir bijinya pake acuan apa???kok gk ada referensi yang dicantumkan???kalo untuk produksi benih yang aq tau pakenya standar BBPMBTPH Depok yang merupakan terjemahan dari ISTA rules.buku tersebut biasanya dipake di BPSB2 di Indonesia.
metode penetapan berat 1000 butir yang aq tau kalo tidak mwnghitung secara langsung 1000 butir, atau menghitung berat 100 biji sebanyak 8 kali ulangan kemudian dihitung Varian, Standar Deviasi sama Koefisien Variasinya...baru setelah KK nya sesuai standar maka baru dapat ditentukan berat 1000 butirnya dengan cara 10 x X rata-ratanya.
thanks ditunggu jawabannya...sapa tau mungkin aq blm tau standar penetapan berat 1000 butir biji yang ini...
11 April 2010 pukul 22.21
Pram -Ngawi-
Mohon untuk koreksinya, varietas padi inpari yg disebut diatas, Inpari nomor brapa?
unutuk saat ini yg sudah di rilis Inpari 1 hingga Inpari 10.
trm ksh.
11 April 2010 pukul 22.27
-Pram- Ngawi
Mohon di koreksi untuk dasar teori sertifikasi benih, untuk yg no 4.extension seed, knp diartikan sbg benih dasar? extension seed disini jika dlm sertifikasi disbut dgn benih sebar.
agar tdk memusingkan pembaca, arti antara FS & ES mohon di koreksi kembali.
trm ksh.